RSS

tik frame by frame


BAHAGIAKU ADALAH BAHAGIANYA

“ohh tuhaann…. Aku kesingan lagi”. Oci berkata.
Ibunya bersahut dan berkata “ibu tadi sudah bngunkan kamu, katanya kamu sudah bangun. Ya sudah ibu pergi. Ehh.. ternyata tidur lagi.”.
Oci menjawab sambil berlari ke kamar mandi “ahh sudahlah bu”.  Di pagi itu oci terlambat bangun. Dan untuk yang pertama kalinya di terlambat berangkat ke sekolah.  Beberapa menit telah berlalu ocipun telah selesai menyiapkan semuanya . dan betgegas  untuk berangkat sekolah.
Ibu berkata “oci makan dulu nak?”. Oci menjawab “tidak bu. Tidak usah. Keburu telat entar”. Oci berkata sambil berlari.
Di pagi itu oci berangkat ke sekolah dengan menggunakan sepedanya. Dengan kuat dia mengayuh sepedanya. Karna dia takut terlambat.
Oci bukanlah nama aslinya. Tetapi itu hanyalah panggilan kecil yang dibuat ibunya untuknya. Indah nacita itulah nama yang sebenarnya. Oci adalah anak yang patuh pada orang tuanya. Tapi terkadang juga sedikit membangkang ketika di suruh ibunya. dia juga anak yang ceria.
Setelah dia mengayuh sepedanya dengan sekuat tenaga sampailah dia di sekolah. Dia terlihat bingung melihat lingkungan sekitar sekolah. Sampai masuk ke kelaspun tetap sama pandangannya.
Akhirnya salah satu temannya pun bertanya “ci, kamu kenapa ? kok bingung gitu?”. Dia menjawab “eh aku Tanya sekarang jam berapa sih ?”. adit menjawab “pukul 06.05 knp?”. Oci kembali menjawab dengan nada yang sedikit kesal “sial-sial ibu ngerjain akuuuu”.
“Memang kenapa ci? Kok gitu?” ani bertanya. Ocipun bercerita pada teman sebangkunya itu. Bahwa pagi ini dia dikerjain ibunya. Dengan cara ibunya cepetin jam weker yang ada di kamarnya.
Dalam hati oci berkata dan dengan sedikit ngelamun “pantes tadi pagi ibu sahutin omonganku kok biasa banget, gak kayal biasanya kalau aku kesingan. Nyebelin banget”.
Beberapa menitpun berlalu. Bel pun berbunyi dan itu tanda pelajaran akan di mulai.
Ani menepuk bahu oci dan berkata “ ci, kamu gak papakan?”. Oci menjawab “ehhmm.. iya gpp kok”. Ani tersenyum dan kembali menjawab “ya udah kalau gitu. Jangan ngelamun aja.” Dengan santai oci menyahuti “ okela”.
Pak eko pun memasuki kelas dan menyapa “selamat pagi anak-anak”. Semua murid menjawab “pagi pak”.
Pelajaran pertama ini adalah mata pelajaran yang disukai oleh oci. Dia suka karna gurunya itu lucu. Lucu banget.
Hari ini jam pertama ada;ah mapel pkn. “pak eko selalu kasih tugas tanpa nerangin sedikitpun”. “mana nyuruhnya lucu lagi, jadi bikin males. Malah pengenya bapaknya ngelawak ajah” J. Batin oci. “duhh bête”. Kembali oci membatin.
Karna oci bête dia ingin mengutarakan apa yang ada dalam hatinya. Dia utarakan semua yang ia batin tadi pada ani yaitu teman sebangkunya.
Dan akhirnya ani dan ocipun menggerutu bersama saat pelajaran pak oke.
Jam pelajaran pak ekopun telah selesai dan berganti pelajaran yang lain. Sekarang tiba waktunya untuk istirahat. Ani, oci, dan aditpun pergi ke kantin bersama.
Sesampainya di kantin sekolah. Mereka memesan makanan kesukaan masing-masing. Dengan lahap mereka menghabiskan makanan masing-masing.
Ani berkata “duhh pengen makan lagi nih”. Oci menjawab “apaa? Makan lagi? Perutmu gpp? Perasaan kamu tadi yang mesen paling banyak deh?”. Rey ikut menyahut “iya-iya betul itu”. Ani kembali menjawab “tapi pengan lo..”. “hehh. Ya uda deh”. Kata oci.
“Ani itu orangnya suka makan, tapi anehnya dia gak pernah punya badan gendut. Rey orangnya radak pendek tapi itu bagi ukuran cowok. Kalau disbanding sama cewek dia tinggi. Adit itu orangnnya tinggi tapi badan harus gemukkan dikit. Biar agak keren gitu”. Itu penilaian oci tentang temannya itu.
Beberapa manit telah berlalu. Bel pun berbunyi tanda untuk masuk ke kelas masing-masing. Meskipun mereka beda kelas. Tapi mereka tetap kemana-mana bersama. Oci sekelas dengan ani dan rey sekelas dengan adit.
Mereka bersahabat sejak kelas 1 SMA. Dan hubungan baik itu masih berlangsung hingga sekarang.
Setelah memasukki kelas masing-masing mereka melanjutkan mata pelajaran masing-masing.
Suasana di kelas rey dan adit sangat sunyi. Karena pada waktu itu mereka mata pelajaran miss ria. Apalagi saat itu mereka ada tes jadi kelas mereka terlihat sangat sunyi banget.
Berbeda dengan suasana kelas ani dan oci, disana sedikit gaduh. Karena pada saat itu mereka waktunya gurunya yang terkenal magabut alias makan gaji buta. Yaitu miss lina. Dia tidak pernah jelaskan materi sedikitpun tiba-tiba tugas.
Pada saat itu oci bête lagi karena suasana kelas yang gaduh. Oci benci kegaduhan. Saat itu tiba-tiba kepala oci terasa pusing sekali. “duhhh. Pusing banget. Kenapa ini?” oci berbucara pelan sambil memegang kepalanya.
Ani pun tau dan bertanya “kenapa ci?”. Oci menjawab “emm. Gak tau nih tba-tiba aja pusing”. Ani kembali bertanya “kamu mau ke uks?”. “gak usah deh. Ini kan udah mapel terakhir habis inikan pulang.” Jawab oci. “ya udah kalau gitu”. Kata ani.
Jam tangan oci menunjukkan pukul 14:45 dan bel tanda pulang pun berbunyi. Saatnya mereka kembali ke rumah masing-masing.
Oci, ani, adit, dan rey sebelum mereka mereka pulang. Mereka bertemu di parkiran sekolah. Dan saling menyapa sebelum pulang. Itu kebiasan mereka yang tak pernah terlupa.
Saat itu muka oci terlihat pucat. Dan aditpun bertanya “ci kamu gak papa? Kamu sakit?”. Oci menjawab “gak tau tadi tiba-tiba pusing. Mungkin rada gak enak badan dit”. “oh gitu. Ya udah entar pulang sekolah langsung minum obat ya”. Seru adit. “ok edit”. Kata oci.
Dan akhirnyapun mereka sampai di rumah maisng-masing. Saat di rumah oci berkata pada ibunya “ibu kenapa tadi pagi kerjain aku? Aku hamper mati tau bu, karna takut terlambat”. “ya habis kamu di bangunin dari tadi gak mau. Ya udah jadinya gitu. Maafkan ibu nak”. Ibunya menjawab dan sambil tersenyum.  “iya aku maafin bu. Jangan d ulang lagi”. Kata oci.
Setelah berbincang dengan ibunya ocipun pergi ke kamar dan ganti baju. Rasa pusing itu kembali lagi dan disertai mimisan. “aduh aku kenapa?”. Kata oci sambil ketakutan.
Dan dia pun langsung lari ke kamar mandi untuk membersihkan mimisannya. Ibunya memanggil untuk menyuruhnya makan “oci, ayo makan nak”. Oci menjawab “iya bu bentar”.
Tidak lamapun oci sudah di meja makan. Ibunya kembali bertanya “kamu kenapa nak? Kok pucat”. “gak tau bu kepalaku pusing terus barusan aku mimisan”. Jawab oci.
“mungkin kamu terlalu capek nak. Jadinya gitu”. Kata ibu. “iya mungkin bu”. Jawab oci. “selesai makan kamu istirahat aja nak. Jangan main”. Seru ibu. “iya bu”. Kata oci.
Makanpun telah selesai oci bergegas ke kamarnya. Saat dia akan berdiri dari duduknya dia merasa sangat tidak kuat tuk berdiri. Dan terasa sangan pusing mimisanpun kembali terjadi. Tetapi saat itu lebih parah, samapai dia pingsan. Ibunya pun kaget.
Dan meminta tolong pada tetangganya untuk menggotong oci dibawa ke rumah sakit. Maklum saat itu ibu oci meminta tolong pada tetangga kerana di rumah hanya ada oci dan ibunya. Ayahnya meninggal sejak oci berumur 4 tahun. Ayahnya meninggal karena serangan jantung.
Ibu oci dan tetangganya pun sampai di rumah sakit. Dengan tanggap para suster disana membawa oci ke ruang UGD. Dokterpun masuk ke ruang UGD untuk memeriksa.
Dengan gelisah ibu oci menunggu. “ya allah semoga anakku baik-baik saja”. Doa ibunya dalam hati.
Beberapa menit telah berlalu. Dokterpun keluar dan bertanya “mana ibu dari pasien?”. Ibupun menjawab “saya dok”. “mari bu ikut saya. Ke ruang saya”. Kata dokter.
Dengan pasrah ibu ocipun mengikuti dokter. Sesampainya di ruangan itu dokter berkata “bu sesuatu yang janggal telah terjadi pada anak ibu”. Ibupun dengan kaget menjawab “apa yang terjadi pada anak saya dok?”.
Dokterpun menjelaskan dan berkata “dari gejala yang saya ketahui anak ibu sepertinya mengalami leukima yaitu kanker darah”. Setelah mendengar itu semua ibupun menangis dan tidak menyangka bahwa anaknya mengidap penyakit leukima.
Dokter kembali menjelaskan “ada cara untuk mengurangi leukima ibu”. Ibu menjawab “apa dok?”. “kemotrapi bu. Tapi kemotrapi hanya sedikit memperlambat perkembangan kanker saja. Bukan untuk menyembuhkan”. Jawab dokter. “apapun akan saya lakukan untuk anak saya dok”. Jawab ibu.
Setelah berbicara dengan dokter ibu langsung menemiu oci. “nak bagaimana kamu sudah baikan?”. Tanya ibu. “iya sudah baikkan bu”. Jawab oci.
“ibu selalu disini anak. Ibu selalu ada untuk kamu”. Kata ibu. Dengan bingung oci balik bertanya “ibu kenapa berkata seperti itu?”. Ibu menjawab “oci ibu ingin memberitahu kamu. Soal penyakitmu”.
Oci bertanya “aku sakit apa bu?”. “kamu mengidap leukima ci”. Ibu menjawab sambil menangis. Mendengar itu semua oci kaget dan bersedih. Airmatanyapun menetes. Dia tak kuasa menehan itu semua.
“ibuuuuu”. Kata oci sambil memeluk ibunya. “nak maafkan ibu harus mengatakan ini semua. Ibuk tak bisa jika tak mengatakan ini”. Kata ibu. “iya bu . tidak papa”. Jawab oci.
Setelah berbincang dengan ibunya saatnya oci untuk istirahat. Karena sudah larut malam.
Setelah beberapa hari di rawat di rumah sakit oci kembali ke rumah. Karena sudah seminggu ia tidak masuk sekolah. Jadi ia rindu dengan suasana sekolah.
Ke esokan harinya oci kembali ke sekolah. Saat ia masuk ke kelasnya, disana ada rey dan adit. Mereka disana sudah biasa karena tiap pagi mereka selalu lakukan itu.
Saat bertemu oci mereka langsung bertanya “oci kamu kenapa gak mauk ?”. Tanya adit. “iya sampai seminggu lagi”. Sahut rey dan ani. “iya aku rada gak enak badan”. Jawab oci dengan nada yang tak biasa.  Adit kembali bertanya “Cuma gara-gara gituan kamu gak masuk? Gak mungkin ci”. Jawab adit dengan percaya.
Maklum saat itu teman oci bertanya padanya. Karena saat oci sakit ia tak memberitahu teman-temannya. Meskipun saat itu ada beberapa temannya yang menanyakan, tapi dia tetep gak kasih tau dan jawab “Cuma gak enak badan”.
Tak lama kemudian bel pun berbunyi. Saatnya pelajaran di mulai, rey dan adit pun kembali ke kelas mereka. Dengan rasa yang penasaran adit kembali ke kelasnya.
Pelajaran sudah berganti 2 kali. Dan sekarang saatnya istirahat. Rey, adit dan oci, ani bertemu di kantin. Saat di kantin seperti biasa mereka makan makanan kesukaan masing-masing hingga lahap.
Tapi kali ini berbeda tiba-tiba saja oci mimisan dan saat perjalanan untuk kembali ke kelas masing-masing ocipun pingsan. Aditpun kaget yang berada di sebelah oci. Dengan cekatan adit langsung menggotong oci ke UKS.
Oci berada di UKS sampai bel pulang berbunyi. Saat rey, adit dan ani berada di UKS oci pun sudah tersadar. “oci kamu gak papa?”. Tanya adit. “gpp adit”. Jawab oci sambil tersenyum.
Hari ini oci tidak bawa sepeda dia diantar oleh ibunya. Dan pulangnya oci harus diantar oleh adit. Dan tak lama merekapun sampai rumah oci. Ocipun turun dari boncengan adit. “adit makasih ya”. Kata oci smabil tersenyum.
“iya sama-sama”. Jawab adit. Saat itu rumah sepi ibu oci tidak ada. Jadi tidak ada yang mempersilahkan adit untuk mampir dulu. Dan aditpun kembali pulang.
Hari-hari oci berjalan seperti biasanya. Tapi terkadang juga seperti hari ini. Sudah 5 bulan ini oci mengidap leukima dan tidak ada yang tau di antara mereka bertiga.
Tetapi lama-kelamaan rey, adit dan ani pun meresa aneh dengan keadaan oci. Karena akhir-akhir ini dia lebih sering terlihat pucat dan sedikit lemas. Sering mimisan juga.
Akhirnya salah satu dari mereka bertanya saat berada di rumah oci “ci kamu sakit apa? Semenjak kamu tidak masuk yang seminggu itu kok kamu sekarang jadi sering mimisan gini?”. Tanya adit.
Dengan nada terpatah-patah oci menjawab “aku gak papa”. “gak mungkin kamu gak papa ci,, buktinya kamu kayak gini. Ini namanya kamu bukan gpp. Kamu kenapa bilang aja? Kita ini temanmu”. Tanya ani dengan berbicara cepat tanpa titik koma.
Rey pun menyahut “iya ci kamu kenapa? Bilang dong “. Jawab oci dengan sedikit takut “tapi aku takut ketika kalian tau aku sakit apa, kilian gak mau temennan sama aku”. Adit menjawab “kamu sakit apapun itu kita masih mau temenna sama kamu ci. Kita saying kamu”.
“iyaa aku bakal bilang aku sakit apa. Aku mengidap leukima”. Kata oci sambil menundukkan kepala dan dalam hati sedikit takut.
Mereka pun kaget “apa ci? Serius?”. Tanya mereka. “iya itu penyakitku. Dan sekarang aku mengidap leukemia stadium akhir. Kenapa? Kalian gak mau kan temannan sama aku”. Jawab oci. “bukan ci, bukan gitu. Kita kaget. Kenapa saat kamu sakit separah ini kita bisa gak tau”. Sahut ani sambil menangis.
“ci, kita sayang kamu”. Kata adit dengan menitihkan airmata. Saat itu mereka menangis dan segera memeluk oci dengan bersamaan.
Oci pun berkata “kenapa kalian menangis? Gak usah nangis”. Ani berkata “kita gak mau kamu pergi ci. Kita mau kamu tetep sama-sama kita”. Saat itu ani berkata sambil mennagis tersedu-seduh.
“udah hapus airmata kalian”. Kata oci. Haripun sudah malam. Setelah perbincangan mereka selesai. Mereka pun kembali ke rumah masing-masing. Meskipun dalam hati mereka tidaklah tenang. Dan selalu memikirkan oci hingga mereka sampai rumah.
Setelah semua temanya kembali ke rumah, tiba-tiba oci mimisan dan langsung pingsan begitu aja. Ibunya pun langsung berteriak dan minta tolong pada tetangga untuk membawa oci ke rumah sakit.
Dengan gelisah ibunya menunggu dokter keluar dari ruang UGD. Tak lama kemudian dokter keluar, dengan wajah sedih dan mengatakan bahwa oci telah tiada. Setelah mendengar semuanya ibunya pun menangis dan langsung memeluk anaknya dan berkata “oci kenapa kamu tinggalkan ibu sendiri nak? Ibu gak mau kamu pergi”.
Oci di makamkan saat keesokan harinya. Dan saat pagi itu juga rey, adit, dan ani pun baru tau bahwa temannya oci telah tiada.
Dari rumah masing-masing mereka menuju ke rumah oci. Setelah sampai disana mereka secara bergantian langsung memeluk jasad oci dan menangis.
Tak lama kemudian jasad oci di sholati dan dikuburkan saat itu juga. Aditpun tetap memeluk nisan oci dan dia tak mau pergi. Karena sebenarnya ia memiliki rasa pada oci. Ia mencitai oci. Dan oci tak tau itu.
Sebelum oci meninggal ia mengatakan pada ibunya bahwa ia ingin memberika jantungnya pada adit. Karena ia tau bahwa sebenarnya adit mengidap penyakit jantung bawaan. Yang adit rasakan sejak ia bayi.
Dia ingin memberikan jantungnya pada adit. Karena sebenarnya ia juga sayang pada adit tapi tak tersampaikan. Tapi tidak hanya itu ia juga ingin melihat adit bahagia dan hidup lebih lama di dunia ini. Dia tak mau adit merakan apa yang dirasakannya.
Oci memberika jantungnya tanpa sepengetahuan rey, ani, dan adit. Begitu juga dengan teman-temannya yang lain. Yang tau hanyalah ibunya.

SEKIAN

kisahku

Hai.. kali ini aku ingin berbagi sedikit saja tentang kisahku. Meski kisah ini menyedihkan, tapi aku hanya berbagi J.  Pertama kenal udah ngejudge orang yang baik. Belum kenal udh bilang yang enggak”, padahalkan itu semua gak boleh. Tp apa boleh buat semuany udah terjadi. Dan tak di duga dan tak di sangka kebencian itu berubah menjadi rasa cinta dan sayang yang begitu tulus. Ini semua apa nama hahh? Karmakah? Atau apa? Aku gak ngerti mungkin ini semua sudah ditakdirkan dan aku harus  rasakan ini. Singkat cerita aku dan orang yang kubenci itu semakin lama semakin dekat, dekat dan dekat. Tak lama semuany berubah aku dan dia menjadi kita. Kita yang berarti menjadi sepasang kekasih. Tapi.. aku gak ngerti dia tulus atau entahlah,, dan bodohnya aku tanpa berpikir panjang aku menilai dia itu baik. Hmmm memang di awal baik banget dan terasa mani, yah tapi hanya di awal. Dan tak lama pula akhirnya kumengetahui semua kejelekannya . tanpa mencari semua terlihat bagitu saja. Dan pada akhirnya “kita” kembali menjadi aku dan orang yang ku benci. Atau bisa di bilang jadi musuh gitu deh.
Yahh sekarang aku mulai berpikir ini semua terjadi karna takdir atau karna aku bodoh yang berpkir bahwa itu orang baik? Atau bias jadi ini memang karma? Duh entahlah….

Jadi saran saya sebelum kenal seseorang itu jangan ngejudge yang aneh-aneh ataupun berprasangka yang tidak baik pada orang itu. Jadi sekian cerita saya hari ini J J . maaf kalau mbulet dan kurang menarik bahkan tidak menarik. Tapi ini benar terjadi pada saya. Yahh see you next time, dadaa~ 

Pemanasan Global Ancam Keberlangsungan Spesies di Kalimantan


Hutan tropis di Kalimantan

Suhu yang menghangat di Samudera Hindia dan tingginya frekuensi El Nino menyebabkan kondisi kering di hutan Kalimantan. Ini menyebabkan beberapa spesies terancam keberlangsungan hidupnya karena sulit beradaptasi dengan panasnya Bumi.

Menurut hasil penelitian yang diterbitkan Journal of Geophysical Research-Biogeosciences, deforestasi menyebabkan hutan Kalimantan sudah terlalu rusak. Masa depan hutan ini sekarang mulai meredup.

"Bahkan spesies pohon yang bisa beradaptasi dengan cuaca kering masih berisiko punah," demikian pernyataan yang dirilis American Geophysical Union (AGU), Rabu (18/7). "Sebagian kecil spesies yang tidak bisa beradaptasi, berada dalam risiko terancam punah lebih besar."

Hasil ini tidaklah mengejutkan karena pernah terjadi di Hutan Amazon, Amerika Selatan. Ada spesies yang sulit beradaptasi dengan kekeringan dan kebakaran hutan.

Dikatakan Ismayadi Samsoedin dari Badan Litbang Kementerian Kehutanan, memang ada beberapa spesies yang kini masuk endangered di Kalimantan. "Anggrek hitam (Coelogyne pandurata) yang dulu terkenal di Kalimantan Timur kini jadi berkurang populasinya karena perubahan iklim," katanya saat berbincang dengan National Geographic Indonesia, Kamis (19/7).

Anggrek hitam (Coelogyne Pandurata)

Anggrek ini hanya tumbuh di Pulau Kalimantan dan menjadi maskot Provinsi Kaltim. Meski masih bisa ditemukan di cagar alam Kersik Luway, jumlahnya dalam tahap yang memprihatinkan.

Kayu ulin atau kayu besi (Eusideroxylon zwageri) juga masuk dalam spesies yang nyaris musnah. Kelangkaan kayu ini bahkan lebih terasa karena mengandung nilai ekonomi tinggi. "Buah-buahan liar seperti rambutan, durian, dan menteng hutan, juga terancam populasinya karena proses pengambilan yang kurang baik dari warga sekitar," tambah Ismayadi.

Sayangnya dengan kondisi semacam ini, Kemenhut sulit menerapkan kebijakan sebagai bentuk pencegahan perusakan lebih lanjut. Sejak otonomi daerah diterapkan sepuluh tahun lalu, Kemenhut hanya bisa memberi saran atau masukan.

Jika pun ada Keputusan Menteri (Kepmen), belum ada yang sifatnya nyata untuk konservasi tumbuhan yang belum dikenal. Malah, saat ini lebih subur pembangunan tambang batu bara, penebangan hutan untuk kelapa sawit, dan perkebunan karet.

"Hingga saat ini belum ada Kepmen yang bisa menjaga hutan Kalimantan dengan baik," ujar Ismayadi.

Sumber berita: National Geographic